Halmahera Timur, sorotandemokrasi.com – Masuknya investasi tambang secara masif di wilayah pesisir Kabupaten Halmahera Timur (Haltim), Maluku Utara, mulai menimbulkan dampak serius bagi kehidupan masyarakat nelayan setempat. Adam Muzakir, salah satu tokoh pemuda Haltim sekaligus perwakilan nelayan lokal, menyuarakan keprihatinannya terhadap kondisi yang semakin memprihatinkan akibat aktivitas pertambangan yang tak terkontrol.
Menurut Adam, aktivitas tambang telah berdampak langsung pada produktivitas nelayan, yang kini mengalami penurunan drastis. “Pendapatan per kapita nelayan menurun bahkan ada yang terancam kehilangan mata pencaharian. Ini bukan sekadar persoalan ekonomi, tetapi juga perampasan hak hidup,” ujarnya kepada Sorotan Demokrasi, Rabu (19/03/2025).
Ia menekankan bahwa masyarakat nelayan tidak menolak investasi di daerah mereka. Namun, menurutnya, kehadiran investasi seharusnya melalui kajian mendalam agar tidak merugikan masyarakat setempat. “Kami hanya ingin investasi yang datang benar-benar membawa manfaat, bukan malah merusak sumber penghidupan yang telah ada,” tambahnya.
Adam juga meminta Pemerintah Daerah (Pemda) dan DPRD Haltim untuk lebih peduli terhadap persoalan sosial ekonomi yang muncul akibat pertambangan. Ia berharap ada langkah konkret dari pemerintah dalam menyelesaikan permasalahan ini, sehingga keseimbangan antara investasi dan kesejahteraan masyarakat tetap terjaga.
Dengan adanya aspirasi dari nelayan, masyarakat berharap pemerintah dan pihak terkait segera mengambil kebijakan yang berpihak pada kesejahteraan masyarakat pesisir, sekaligus memastikan bahwa investasi yang masuk tetap memperhatikan aspek lingkungan dan sosial. (red)