Kaimana, sorotandemokrasi.com – Pariwisata merupakan salah satu sektor bagi peningkatan ekonomi daerah. Di samping itu, pariwisata juga menjadi ‘pintu masuk’ untuk mempromosikan kebudayaan lokal.
Berdasarkan data dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Kemenparekraf RI) pada laman resminya kemenparekraf.go.id, disebutkan perihal tren pariwisata ke depan bahwa salah satu temuan yang mengemuka adalah mengenai minat wisatawan terhadap cultural immersion atau pengalaman budaya yang mendalam diprediksi akan terus meningkat (58,97%).
Sementara itu, menurut Badan Pusat Statistik (BPS), bahwa pada 2024 wisatawan mancanegara yang pelesir ke Indonesia mencapai 12,66 juta kunjungan. Kemudian menurut data Air Bed & Breakfast (Airbnb), bahwa pada 2025 ini diprediksi akan membawa perubahan menarik, terutama di kalangan Gen Z yang gemar mencari pengalaman unik, petualangan baru, serta berkelanjutan.
Salah satu tujuan kunjungan wisata kali ini adalah di Kabupaten Kaimana, yang dikenal dengan julukan ‘Kota Senja’ di Provinsi Papua Barat. Kaimana menawarkan berbagai destinasi wisata yang memukau. Keindahan alam yang masih asri serta budaya yang kaya menjadikannya sebagai tujuan wisata yang menarik. Sorotandlovers, berikut ini adalah 7 (tujuh) destinasi wisata di Kabupaten Kaimana yang wajib Anda kunjungi:
1. Teluk Triton
Teluk Triton adalah sebuah teluk yang terletak di Kabupaten Kaimana, Papua Barat, Indonesia. Disebut juga sebagai ‘Surga Tersembunyi’ di Kaimana. Teluk ini dikenal dengan keindahan bawah lautnya yang luar biasa, termasuk terumbu karang dan berbagai spesies ikan eksotis yang menarik bagi para penyelam. Kawasan ini merupakan habitat bagi ratusan spesies ikan, biota laut lainnya, dan terumbu karang, sehingga Teluk Triton menjadi tujuan primadona bagi pecinta olahraga selam (diving) dari berbagai belahan dunia.
Agar bisa sampai ke lokasi ini, dapat menggunakan perahu motor lebih kurang satu jam dari pelabuhan Kota Kaimana. Sepanjang perjalanan, mata wisatawan disuguhkan dengan panorama alam dan birunya lautan yang sangat menakjubkan.
2. Pantai Namatota
Pantai Namatota terletak di Kampung Namatota, Pulau Namatota, Distrik Kaimana, Kabupaten Kaimana, Papua Barat. Kampung ini merupakan pusat Kerajaan Namatota di masa lampau. Kampung ini juga diberi julukan sebagai The Hidden Gem. Pantai ini menawarkan pasir putih yang lembut dan air laut yang jernih, sempurna untuk bersantai dan menikmati keindahan alam.
Kampung Namatota dapat ditempuh sekitar 30-45 menit dari Pelabuhan Kaimana menggunakan speedboat. Mendekati dermaga Kampung Namatota, pengunjung disuguhi pemandangan hamparan air laut yang jernih dan penuh ikan dan terumbu karang.
3. Air Terjun Kiti-Kiti
Sebuah spot wisata yang terletak di perbatasan Kabupaten Kaimana dan Kabupaten Fakfak, Papua Barat. Tepatnya di Distrik Karas, Kabupaten Fakfak, Papua Barat. Perbatasan Kampung Suna Ulan, Kabupaten Kaimana dengan Kabupaten Fakfak. Salah satu air terjun unik yang langsung mengalir ke laut, menciptakan pemandangan yang spektakuler dan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.
4. Kampung Mai-Mai
Kampung ini menawarkan wisata budaya dengan kehidupan masyarakat lokal yang masih menjaga tradisi adat mereka dengan kuat. Terletak di Distrik Kaimana, kabupaten Kaimana, provinsi Papua Barat, Indonesia. Di dekat kampung Maimai, tepatnya di Teluk Bitsyari (Teluk Kaimana), terdapat objek arkeologi Tebing Mai-Mai yang telah dilukis seni batu berupa aneka bentuk gambar oleh manusia purba. Kurang lebih ada 10 (sepuluh) situs-istus arkeologi yang ditemukan pada lokasi tersebut, antara lain: Sasere Oyomo, Sasere Inabo, Netnarai, Ereretari, Esaromi, Werfora, Omborecene, Sisir, Ginana dan Tumberawasi.
5. Benteng Du Bus atau Fort Du Bus
Benteng Du Bus atau Fort Du Bus adalah benteng kolonial yang didirikan oleh pemerintah Hindia Belanda pada 24 Agustus 1828 di daerah Teluk Triton, Kabupaten Kaimana, Papua Barat. Benteng ini merupakan pos militer dan administrasi pertama yang dibangun Belanda di wilayah Papua, dengan tujuan memperkuat klaim kekuasaan kolonial atas wilayah tersebut. Nama Fort Du Bus sendiri kabarnya diambil dari nama Gubernur Jenderal saat itu, Leonard du Bus de Gisignies.
Untuk mengunjungi Benteng Du Bus, wisatawan harus menuju Teluk Triton. Untuk sampai ke Teluk Triton, perjalanan bisa dimulai dengan penerbangan atau kapal ke Kaimana, yang dilanjutkan dengan transportasi laut. Di Kaimana, tersedia kapal milik pemerintah daerah. Kapal ini akan berhenti di beberapa desa di Teluk Triton menuju Teluk Etna.
6. Pulau Venu
Disebut juga sebagai ‘Surga Penyu’. Pulau kecil yang menjadi tempat konservasi penyu, memberikan kesempatan bagi wisatawan untuk menyaksikan penyu bertelur di habitat aslinya. Venu dalam bahasa Suku Koiway bermakna pulau telur. Penamaan ini sesuai dengan hadirnya ratusan penyu yang bertelur di sepanjang pasir putihnya. Berjarak sekitar 80 km dari pusat kabupaten Kaimana, pulau kecil ini adalah surga bagi penyu Hijau (Chelonia mydas), Sisik (Eretmochelys imbricata), dan Lekang (Lepidochelys olivacea) untuk makan dan bertelur.
7. Senja Kaimana
Kaimana adalah sebuah Kota eksoktik. Kaimana terkenal dengan keindahan matahari terbenamnya yang romantis dan memukau, menjadi pengalaman yang tak terlupakan bagi setiap pengunjung. Di era 70-an, keeksotikan senja Kaimana ini sampai dituangkan ke dalam sebuah lagu dengan judul “Senja di Kaimana” ciptaan Surni Warkiman dan dipopulerkan oleh Alfian.
Senja Kaimana menjadi begitu eksotis karena letaknya yang langsung mengarah ke bagian barat, posisi terbenamnya matahari. Lokasi untuk berburu terbenamnya matahari tersebut terletak persis di dekat pelabuhan Kaimana.
Nah, sorotandlovers, dengan berbagai keindahan alam dan budaya yang ditawarkan, Kabupaten Kaimana menjadi destinasi wisata yang wajib masuk dalam daftar kunjungan bagi pencinta alam, lingkungan dan petualangan. (red)