Jakarta, sorotandemokrasi.com – Pemuda Muslimin Indonesia (PMI) menyatakan dukungannya terhadap program Koperasi Desa Merah Putih yang diinisiasi oleh Presiden Prabowo Subianto. Program yang bertujuan membangun 70.000 koperasi desa ini dinilai sebagai langkah strategis dalam memperkuat kemandirian ekonomi masyarakat desa serta mendorong pemerataan pembangunan dari akar rumput.
Sekretaris Jenderal Pemuda Muslimin Indonesia (Sekjen PMI), Hadi Prestasi, ST., MT., menegaskan bahwa koperasi memiliki peran penting dalam memperkuat perekonomian desa secara mandiri dan berkelanjutan. Menurutnya, desa tidak lagi boleh dipandang sebagai halaman belakang negara, melainkan sebagai halaman depan yang menjadi pilar utama dalam membangun ketahanan ekonomi nasional.
“Kami dari Pemuda Muslimin Indonesia sangat mendukung program Koperasi Desa Merah Putih ini. Koperasi merupakan model ekonomi kerakyatan yang terbukti mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat jika dikelola dengan baik. Dengan adanya koperasi ini, desa tidak hanya menjadi pemasok bahan mentah, tetapi juga pusat pengolahan dan distribusi hasil pertanian serta produk lokal yang bernilai tambah,” ujar Hadi Prestasi kepada Sorotan Demokrasi pada Kamis (06/03/2025) di Kesekjenan Dewan Pimpinan Pusat Syarikat Islam (DPP SI), Jakarta.
Koperasi Desa Merah Putih: Membangun Ekonomi dari Desa
Pemerintah memperkirakan bahwa setiap desa membutuhkan anggaran sekitar Rp3-5 miliar untuk mendirikan dan mengembangkan koperasi ini. Dengan adanya alokasi dana desa sebesar Rp1 miliar per tahun, kebutuhan pendanaan ini dapat direalisasikan secara bertahap dalam lima tahun ke depan. Program ini bukan hanya solusi jangka pendek, tetapi merupakan investasi jangka panjang dalam membangun ekonomi yang lebih merata dan berdaya saing.
Hadi Prestasi juga menekankan bahwa keberhasilan program ini sangat bergantung pada profesionalisme dalam pengelolaan koperasi. Modernisasi sistem, transparansi, serta pemanfaatan teknologi digital menjadi faktor kunci agar koperasi mampu bersaing dan berkembang secara berkelanjutan.
“Kita harus memastikan bahwa koperasi desa tidak hanya menjadi proyek sesaat. Harus ada sistem manajemen yang baik, pemanfaatan teknologi digital, serta keterlibatan aktif masyarakat, terutama generasi muda, agar koperasi bisa terus tumbuh dan berkembang,” tambahnya.
Peran Anak Muda dalam Pembangunan Desa
Dalam mendukung keberhasilan koperasi desa, keterlibatan generasi muda menjadi faktor krusial. Sayangnya, selama ini kebijakan pembangunan desa sering kali kurang melibatkan anak muda secara aktif. Padahal, mereka adalah motor perubahan yang dapat membawa desa menuju era yang lebih maju dan inovatif.
Untuk itu, Hadi juga mengapresiasi Generasi Emas Indonesia (Gesid) di bawah kepemimpinan Dr. Viviana Hanifa selaku Presiden Eksekutif yang hadir sebagai mitra dalam membangun kemandirian ekonomi desa melalui koperasi. Gesid berkomitmen untuk memberikan pelatihan, mentoring bisnis, serta penguatan jaringan usaha bagi generasi muda desa agar mereka dapat berkontribusi aktif dalam pengelolaan koperasi dan ekonomi berbasis desa.
“Indonesia hanya bisa maju jika desa-desa kita maju. Dan kemajuan desa hanya dapat terwujud jika koperasi yang dibangun benar-benar berjalan optimal dengan melibatkan generasi muda sebagai penggerak utama. PMI siap bersinergi dengan semua pihak untuk mewujudkan cita-cita ini,” tutup Hadi Prestasi.
Dengan dukungan dari berbagai pihak, termasuk Pemuda Muslimin Indonesia, diharapkan program Koperasi Desa Merah Putih dapat menjadi fondasi yang kuat bagi pembangunan ekonomi desa yang berkelanjutan, mandiri, dan berdaya saing di tingkat nasional maupun global. (red)
