Jakarta, sorotandemokrasi.com — Forum Rakyat Nusantara (FORNUSA) menggelar aksi damai, Jumat (02/05/2025) di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta. Aksi ini merupakan bentuk penegasan sikap terhadap intervensi asing, khususnya dari Pemerintah Amerika Serikat, terhadap urusan domestik Indonesia.
Aksi yang berlangsung tertib ini diikuti oleh masyarakat sipil yang membawa spanduk dan poster berisi pernyataan sikap. Orasi-orasi disampaikan dengan mengedepankan kesadaran kritis atas dampak politik global terhadap kedaulatan ekonomi dan teknologi nasional.
Bandi, selaku Koordinator Lapangan, menyampaikan bahwa kedaulatan negara tidak hanya mencakup wilayah teritorial, tetapi juga penguasaan terhadap sistem ekonomi, informasi, dan teknologi.
“Segala bentuk tekanan politik dan ekonomi dari negara asing merupakan pelanggaran terhadap prinsip dasar hubungan internasional yang setara dan saling menghormati,” tegas Bandi.
Ketua Umum FORNUSA, Rusdi, menilai kebijakan luar negeri Amerika Serikat, khususnya di bawah kepemimpinan Donald Trump, menunjukkan kecenderungan hegemonik yang mengancam stabilitas negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.
“Kami menyerukan agar pemerintah Indonesia tidak tunduk pada tekanan global yang melemahkan daya saing nasional. Sudah saatnya kita membangun tata kelola negara yang berlandaskan kedaulatan penuh di bidang ekonomi, digital, dan kebudayaan,” ujar Rusdi.

Enam Tuntutan Strategis FORNUSA
-
Mendukung kebijakan Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, khususnya dalam penguatan sistem pembayaran nasional melalui QRIS serta upaya perlindungan terhadap sektor-sektor strategis dari dominasi korporasi asing, termasuk perusahaan-perusahaan asal Amerika Serikat.
-
Menolak keras kebijakan tarif pajak sebesar 32% yang diberlakukan Pemerintah Amerika Serikat terhadap produk Indonesia. Kebijakan ini dinilai sebagai bentuk proteksionisme yang merugikan mitra dagang dan menciptakan ketimpangan global.
-
Menyerukan boikot terhadap produk-produk asal Amerika Serikat yang beredar di Indonesia sebagai bentuk protes simbolik terhadap dominasi ekonomi global yang tidak adil dan eksploitatif.
-
Mendesak penguatan regulasi dan pengawasan terhadap infrastruktur digital dan keuangan asing di Indonesia, demi menjamin kedaulatan data serta perlindungan hak digital warga negara.
-
Mendorong percepatan riset dan pengembangan teknologi dalam negeri, guna mengurangi ketergantungan terhadap sistem dan produk teknologi asing.
-
Meningkatkan literasi digital dan kesadaran masyarakat terhadap bentuk-bentuk penjajahan modern yang hadir melalui instrumen teknologi, kebijakan ekonomi, dan ketergantungan pasar global.
Aksi damai ini ditutup dengan pembacaan pernyataan sikap resmi dan komitmen FORNUSA dalam memperjuangkan kedaulatan nasional secara utuh dan berkelanjutan. (red)