Jakarta, sorotandemokrasi.com – Praktisi hukum sekaligus relawan Prabowo-Gibran, Urbanus Mamu, menanggapi penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebesar 6% pada Selasa (18/3). Menurutnya, penurunan ini disebabkan oleh kekhawatiran investor asing terhadap program Danantara yang digagas oleh pemerintah.
Urbanus Mamu menjelaskan bahwa meskipun program ini akan membawa dampak positif bagi masa depan Indonesia, investor asing merasa waswas dengan persaingan yang semakin ketat antara investasi swasta asing dan investasi negara melalui Danantara.
“Ini hanya gejolak psikologi pasar dalam merespons kebijakan pemerintah. Program Danantara sangat sejalan dengan visi-misi Presiden Prabowo dalam melakukan hilirisasi di segala bidang, yang tentunya menggembirakan rakyat. Namun, di sisi lain, investor asing khawatir apakah mereka masih akan dilibatkan dalam program ini atau semuanya diambil alih oleh negara,” ujarnya kepada Sorotan Demokrasi, Rabu (19/03/2025).
Selain itu, kekhawatiran investor juga bertambah dengan adanya revisi UU TNI yang dinilai mendukung program strategis nasional seperti hilirisasi dan Danantara. Hal ini menimbulkan persepsi bahwa ekonomi Indonesia semakin tersentralisasi, yang bagi kepentingan negara adalah hal baik, namun bagi investor asing dapat mengurangi daya tarik investasi.
Untuk mengatasi ketidakpastian ini, Urbanus Mamu menekankan pentingnya pemerintah menyampaikan ke publik secara transparan mengenai sektor-sektor mana saja yang akan dihilirisasi serta bagaimana sistem pengelolaan Danantara akan berjalan. Dengan adanya kejelasan ini, investor asing dapat merasa lebih aman dalam berinvestasi di Indonesia.
“Jika Presiden Prabowo yakin bahwa swasembada pangan, koperasi desa, dan program pemberian makan bergizi gratis dapat menahan dampak ekonomi terhadap masyarakat, maka program hilirisasi dan Danantara harus segera diimplementasikan. Ini akan memastikan bahwa guncangan ekonomi makro tidak berdampak negatif bagi rakyat kecil, tetapi justru membuka lebih banyak lapangan kerja,” tegasnya.
Menurutnya, langkah cepat dalam menjalankan hilirisasi, Danantara, dan koperasi desa secara terukur akan mengubah posisi tawar Indonesia di mata dunia.
“Situasi ini bisa membalikkan siapa yang sebenarnya berkepentingan: apakah Indonesia atau investor asing? Oleh karena itu, kerja keras dan percepatan realisasi program ini sangat dibutuhkan agar ekonomi nasional semakin kuat dan pendapatan negara meningkat,” pungkasnya. (red)