Jakarta, sorotandemokrasi.com – Dalam sebuah acara ekonomi yang digelar Consumer News and Business Channel (CNBC) Indonesia pada Rabu (26/02/2025) di Hotel Westin, Jakarta, dengan tajuk “Indonesia Economic Outlook 2025: Riding the Wave of 8% Economic Expansion” yang dihadiri oleh berbagai tokoh penting dari sektor keuangan dan perbankan, pemerintah mengumumkan berbagai kebijakan baru untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia di atas 8%. Kebijakan ini mencakup program sosial, infrastruktur, dan investasi yang bertujuan untuk mengatasi ketidakadilan ekonomi serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Salah satu poin utama yang disampaikan dalam pidato oleh Hashim Djojohadikusumo selaku Utusan Khusus Presiden Bidang Iklim dan Energi tersebut adalah pendirian lembaga Badan Pengelolal Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara), sebuah gagasan yang telah dirancang selama 40 tahun dan akhirnya diwujudkan pada era pemerintahan Presiden Prabowo. Lembaga ini dibentuk sebagai solusi dalam upaya memberantas kemiskinan dan ketidakadilan di Indonesia.
Strategi Ekonomi untuk Pertumbuhan Berkelanjutan
Dalam pidatonya, Hashim Djojohadikusumo yang juga merupakan saudara kandung Presiden Prabowo tersebut menyoroti ketidakpastian ekonomi global, termasuk dampak kepemimpinan Donald Trump serta kemungkinan berakhirnya perang Ukraina. Pemerintah optimis bahwa stabilitas global akan membuka peluang lebih besar bagi pertumbuhan ekonomi nasional.
Beberapa program unggulan yang diproyeksikan akan mendorong pertumbuhan ekonomi antara lain:
Program Makanan Bergizi Gratis (MBG), yakni sebuah inisiatif yang bertujuan untuk meningkatkan permintaan terhadap produk pangan lokal serta mendukung ekonomi pedesaan. Diharapkan, program ini dapat menyumbang 2% terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
Program Perumahan, di mana pemerintah menargetkan pembangunan 3 juta unit rumah per tahun dengan investasi dari Qatar, Uni Emirat Arab, dan negara-negara lain. Proyek ini akan menggerakkan industri semen, baja, listrik, dan furnitur, memberikan dampak besar terhadap perekonomian nasional.
Foreign Direct Investment (FDI) atau Investasi Asing Langsung dan Hilirisasi Industri, yang diupayakan pemerintah dengan terus mendorong investasi asing serta proyek infrastruktur seperti pembangunan smelter dan kilang untuk meningkatkan nilai tambah produk dalam negeri.
Kemudian Pengembangan Kawasan Pangan dan Digitalisasi, yaitu program food estate serta konektivitas internet murah yang menjadi bagian dari strategi besar pemerintah, diperkirakan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi hingga 10-11%.
Komitmen Stabilitas dan Pembangunan Berkelanjutan
Di akhir pidatonya, Hashim menegaskan bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk berkembang berkat stabilitas politik dan hubungan baik dengan berbagai negara. Selain itu, isu negatif mengenai pemotongan beasiswa mahasiswa ditepis, dengan penegasan bahwa semua program pendidikan tetap berjalan seperti biasa.
Dengan berbagai strategi ini, pemerintah mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersatu dalam membangun ekonomi Indonesia agar semakin maju dan sejahtera. Langkah-langkah konkret yang telah dirancang diharapkan dapat membawa perubahan positif dan menjadikan Indonesia sebagai kekuatan ekonomi baru di dunia. (red)