Jakarta, sorotandemokrasi.com – Sudah 90 hari lebih Presiden dan Wakil Presiden terpilih Prabowo – Gibran dilantik, masayarakat masih menunggu gebrakan kebijakan yang sangat berpihak kepada masyarakat Indonesia, seperti janji kampanye hilirisasi di segala aspek penguatan ekonomi, seperti pertanian, pertambangan, dan teknologi.
Hilirisasi merupakan langkah tepat dalam peningkatan ekonomi masyarakat. Sebab, melalui hilirisasi akan membuka lapangan kerja. Selain itu, akan meningkatkan pendapatan negara yang signifikan, sebab bahan baku akan diolah menjadi bahan jadi yang tentunya bernilai ekonomis lebih tinggi ketimbang negara hanya menjual bahan baku.
Langkah tepat dan terencana dalam melakukan hilirisasi sangat ditunggu oleh masyarakat Indonesia dalam 100 hari kerja Presiden dan Wakil Presiden terpilih. Saat ini kita masih merasakan dampak menurunnya perekonomian masyarakat serta daya beli yang masih rendah, maka dituntut program-program yang sesegera mungkin dapat menggerakan kembali peningkatan ekonomi masyarakat.
Menurut Urbanus Mamu Uran, SH., MH, selaku relawan Prabowo-Gibran pada saat kampanye pilpres 2024 kemarin, saat ditanya wartawan sorotandemokrasi.com mengatakan bahwa pihaknya optimis kalau Pak Prabowo dan Mas Gibran akan tetap pada rel janji kampanye kemarin. “Kita dapat melihat beberapa kebijakan seperti penghapusan utang UMKM dan prioritas ketahanan pangan yang sedang dilakukan itu sebagai beberapa di antara yang dilakukan oleh pemerintahan Prabowo-Gibran”, tegas Urbanus, saat ditemui di Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Selasa (4/2/2025).
Namun, menurut Urbanus Mamu Uran SH., MH., pihaknya tetap berharap agar konsep hilirisasi di segala aspek harus menjadi prioritas utama, karena dengan itu akan membuka lapangan kerja serta penunjang utama penerimaan devisa negara, terkait implementasi hilirisasi. “Kami tetap berharap Pak Prabowo dan Mas Gibran bisa mengoptimalkan pelibatan teman-teman mahasiswa yang konsentrasinya sesuai dengan dunia kerja pelaksanaan hilirisasi, seperti: pertanian, pertambangan, teknologi dan finansial yang saat ini sudah mengarah jauh dengan konsep pengunaan uang digital, pembangunan harus disertai dengan penyiapan generasi agar keberlanjutan ketahanan negara dalam segala aspek bisa terjadi secara maksimal”, tutup Urbanus. (red).